Berikut uraian dari pembahasan judul di atas.
Sebagian besar orang tahu bahwa merokok berdampak buruk bagi kesehatan. Kebiasaan merokok banyak dihubungkan dengan berbagai penyakit, misalnya kanker paru-paru serta penyakit jantung dan pembuluh darah. Namun masih sedikit yang mengetahui bahwa merokok juga memiliki efek yang buruk terhadap kesehatan kulit. Menurut berbagai penelitan, merokok dapat menurunkan aliran darah ke seluruh tubuh termasuk ke kulit sehingga nutrisi sel-sel kulit juga terganggu.
Perubahan Pada Kulit Secara Umum
Merokok akan mengurangi aliran darah ke kulit akibat pelepasan hormon vasopresin. Pada penelitian ditemukan bahwa konsentrasi hormon vasopresin dalam darah meningkat segera setelah orang merokok. Hal ini juga berakibat pada berkurangnya kelembaban kulit sehingga menyebabkan kulit menjadi kering, kusam, pecah-pecah, mudah iritasi dan gatal.
Timbulnya Kerutan Pada Mata dan Bibir
Para perokok lebih banyak menggunakan otot bibir mereka dan cenderung menyipitkan mata ketika mengisap/mengembuskan asap rokok. Tak heran jika kedua aktivitas ini dapat menyebabkan kerutan karena sering “dilatih”. Karena bibir adalah bagian tubuh pertama yang terpapar racun, maka kerutan di bibir pun lebih dalam.
Penuaan Dini
Dengan semakin bertambahnya usia, maka kulit pun akan menunjukkan tanda-tanda penuaan. Selain sinar matahari, merokok juga menjadi faktor resiko terjadinya penuaan dini. Beberapa penelitian bahkan menyatakan bahwa rokok bersifat fototoksik, yaitu efeknya akan lebih buruk jika orang terpapar asap rokok bersamaan dengan sinar ultraviolet pada sinar matahari, sehingga bahaya yang ditimbulkan pada sel-sel kulit semakin besar. Tanda penuaan pada kulit yang paling nyata dilihat yaitu keriput. Merokok dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan kolagen dan elastin pada kulit yang menjaga kulit tetap kencang dan kenyal. Selain keriput, kulit juga akan menjadi lebih kendur dan warnanya berubah menjadi kusam.
Proses Penyembuhan Luka Menjadi Lambat
Beberapa studi telah membuktikan bahwa merokok akan menurunkan kemampuan regenerasi kulit dan penyembuhan luka. Hal ini disebabkan karena nikotin dalam rokok menyebabkan vasokonstriksi (penyempitan) pembuluh darah sehingga nutrisi yang diperlukan untuk perbaikan jaringan yang rusak menjadi jauh berkurang dan penyembuhan luka menjadi terhambat. Karbon monoksida pada asap rokok juga mengurangi oksigen yang beredar dalam tubuh, padahal oksigen juga dibutuhkan dalam proses perbaikan sel yang rusak.
Meningkatkan Resiko Penyakit Kulit
Merokok akan meningkatkan resiko timbulnya penyakit kulit pada penderita diabetes, AIDS, lupus dimana terdapat gangguan kekebalan tubuh. Selain itu karena efek fotoksik yang telah dijelaskan di atas, resiko kanker kulit juga meningkat pada perokok yang sering terpapar sinar matahari. Penyakit kulit lain yang sering dihubungkan dengan merokok yaitu psoriasis, penyakit kulit yang ditandai dengan sisik berlapis berwarna keperakan, disertai dengan penebalan warna kemerahan dan rasa gatal atau perih. Merokok disebutkan akan memperparah gejala psoriasis.
Penulis: Mycoral
---
/notes/mycoral/efek-merokok-pada-kesehatan-kulit/485827018124810
Tidak ada komentar:
Posting Komentar